Plafon Sekolah Jebol, Humas Salahkan Burung – Pemerhati Pendidikan: Jangan Akali Publik!

Deli Serdang - Kondisi memprihatinkan terlihat di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Atap plafon sekolah yang bolong dan rusak justru dijelaskan oleh pihak sekolah sebagai akibat dari aktivitas burung gereja dan merpati.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Humas sekolah, Isnan Kamil, saat dikonfirmasi awak media pada Sabtu, 19 April 2025. Ia menyebut, kerusakan tersebut terjadi karena burung-burung tersebut bersarang di bagian atas bangunan sekolah.
Namun, penjelasan ini menuai reaksi keras dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Hasiolan (48), warga Tanjung Morawa yang juga dikenal sebagai pemerhati pendidikan. Ia menilai pernyataan Humas sekolah tidak masuk akal dan terkesan menutupi kelalaian dalam pemeliharaan gedung.
"Jangan bodohi publik dengan alasan tak logis. Masa sekolah sebesar itu tidak mampu merawat plafon, lalu menyalahkan burung? Ini jelas upaya mengelak dari tanggung jawab," tegas Hasiolan saat berbincang dengan wartawan di sebuah kafe dekat lokasi sekolah.
Hasiolan menyoroti pengelolaan anggaran sekolah yang dinilainya tidak transparan. Menurutnya, SMA Negeri 1 Tanjung Morawa menerima Dana BOS sekitar Rp1,6 miliar per tahun. Ditambah lagi, sumbangan dari SPP sebesar Rp150 ribu per siswa per bulan, dengan jumlah siswa mencapai 1.101 orang.
"Kalau dihitung, itu pemasukan luar biasa besar. Lalu ke mana dana itu? Masa untuk perbaikan plafon saja tidak bisa? Ini harus diaudit," desaknya.
Kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap pemanfaatan dana pendidikan, yang seharusnya menjadi prioritas untuk kenyamanan dan keselamatan peserta didik.
Hasiolan juga berharap agar dinas terkait turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen sekolah, termasuk transparansi laporan penggunaan anggaran.
Baca Juga:
"Kita bicara masa depan generasi bangsa. Jangan sampai sekolah jadi tempat pembodohan dan pembiaran," pungkasnya.
Tim