Medan I halonedan. com
Perkumpulan Perempuan Pemimpin Indonesia (Perpina) Sumatera Utara menggelar kegiatan Women Leader Festival 2025 pada Minggu, 18 Mei 2025.
Acara yang bertajuk "Nurturing Progress with Heart: Women Leaders for an Inclusive Indonesia" ini diharapkan menjadi ajang inspiratif yang menyoroti peran strategis perempuan dalam memimpin dan membangun masyarakat inklusif di berbagai bidang.
Ketua DPP Perpina Sumut, Arieta Aryanti, bersama Ketua Umum DPP Perpina Endraswari Safitri yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bentuk komitmen Perpina dalam mengangkat potensi kepemimpinan perempuan yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga membawa nilai-nilai empati dan kemanusiaan dalam setiap langkah perubahan.
"Perempuan adalah pilar bangsa. Memberdayakan perempuan pemimpin berarti memperkuat bangsa. Melalui festival ini, kami ingin membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi agen perubahan yang inklusif dan transformatif, baik dalam keluarga, masyarakat, hingga dunia profesional," kata Arieta yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi PT Bank Sumut.
Ketua Panitia Women Leader Festival 2025, Ika Purnama Dewi, menyampaikan acara yang berlangsung sepanjang hari, dimulai dari pukul 06.00 WIB dengan kegiatan Walk for Inclusion di area Car Free Day Lapangan Merdeka Medan dihadiri Walikota Rico Waas
Kegiatan ini menjadi bentuk kampanye kesadaran terhadap autisme melalui gerakan "Perempuan Berkain" yang melibatkan masyarakat luas, termasuk komunitas dan keluarga.
Rangkaian acara dilanjutkan di Atrium B Manhattan Time Square Medan mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Sejumlah kegiatan yang digelar, antara lain Mini Fair UMKM yang menampilkan produk usaha perempuan se-Sumut, Talkshow Autism Awareness, pemeriksaan kesehatan dan donor darah bersama Lions Club, serta Women Leader Forum yang menghadirkan tokoh-tokoh perempuan Sumatera Utara dari berbagai latar belakang profesi
Dalam talkshow interaktif tersebut antara lain mengundang aktivis sekaligus pengusaha perempuan ternama Indonesia, Dewi Motik Pramono, yang menyampaikan pandangannya tentang kepemimpinan perempuan.
"Sebagai pemimpin wanita, kita harus fleksibel. Kalau ingin menjadi pemimpin, jangan terlalu banyak aturan—yang terpenting adalah aksi," ujarnya. Dewi menekankan bahwa kepemimpinan harus dilandasi semangat learning by doing. "Pemimpin itu harus bergerak, kerjakan saja! Do it! Do it!" tegasnya.
Acara juga diramaikan dengan kompetisi Fashion Show bertema kain dan wastra nusantara dengan empat kategori: anak, remaja, dewasa, dan komunitas. Total hadiah mencapai Rp15 juta, dilengkapi dengan trofi, piagam, dan dukungan sponsor.
Women Leader Festival 2025 turut berkolaborasi dengan Bank Sumut, IWAPI, Lions Club Pro, dan AURA (Autism Awareness Association), sebagai bentuk sinergi lintas organisasi perempuan untuk mendorong kesadaran, kolaborasi, dan inklusi sosial.
"Festival ini tidak hanya seremonial, tetapi sarat dengan edukasi, aksi sosial, dan pemberdayaan nyata. Kami berharap partisipasi aktif dari masyarakat dan dukungan para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha," ujar Ika.
Dengan semangat kebersamaan dan inklusi, Women Leader Festival 2025 diharapkan menjadi momentum penting dalam membangun ekosistem kepemimpinan perempuan yang berkelanjutan dan berdampak luas di Sumatera Utara dan Indonesia.
Semangat Kolaborasi
Selain menjadi ajang inspirasi, Women Leader Festival 2025 juga mengusung semangat kolaborasi dalam memperkuat ekosistem pemberdayaan perempuan dan UMKM di Sumatera Utara. Kegiatan Mini Fair yang digagas bersama DPD IWAPI Sumut turut menghadirkan booth UMKM dari berbagai DPC se-Sumut, menampilkan produk-produk unggulan perempuan pengusaha serta edukasi inklusi dari berbagai lembaga pendidikan dan terapi.
"Kami menyiapkan satu hari penuh expo yang menunjukkan kekuatan perempuan dalam bidang ekonomi melalui UMKM, sekaligus mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing. Ini adalah kontribusi nyata organisasi perempuan dalam mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Arieta Aryanti.
Juga terdapat penandatanganan Komitmen Bersama antarorganisasi perempuan dan pemerintah daerah yang hadir sebagai bentuk keseriusan bersama dalam membangun Sumatera Utara yang inklusif dan setara gender. Dalam sesi Women Leader Talkshow, para ketua komunitas dan tokoh perempuan turut menyampaikan visi dan misi lembaganya dalam menjawab tantangan masa depan.
Dukungan terhadap penyandang autisme menjadi perhatian khusus dalam acara ini. Bekerja sama dengan AURA (Autism Awareness Association), telah digelar seminar mini tentang autisme, pameran karya seni dari anak-anak autistik, serta kampanye sosial dengan media visual seperti balon biru, spanduk, dan gelang tema inklusi yang dibagikan selama Walk for Inclusion. Foto terbaik dari peserta walk juga telah mendapatkan hadiah total senilai Rp5 juta.
Sebagai penutup, acara ini menampilkan fashion show competition yang mengangkat kekayaan kain tradisional dan wastra nusantara, sebagai simbol kekuatan budaya dalam kepemimpinan perempuan. Kompetisi ini dibuka untuk semua usia dan komunitas, serta diharapkan mampu menumbuhkan apresiasi terhadap tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.(red)