Medan | Halomedan.com
Jabatan Direktur Utama PT Bank Sumut resmi lowong setelah Babay Parid Wazdi mengajukan pengunduran diri yang disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (3/6/2025), di Medan.
Keputusan ini menjadi bagian dari dinamika internal Bank Sumut sekaligus dinilai sebagai momentum untuk memperkuat kinerja dan tata kelola perusahaan ke depan.
Gubernur Sumatera Utara sekaligus pemegang saham pengendali Bank Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, menyampaikan bahwa pengunduran diri Babay telah melalui proses formal dan disetujui oleh seluruh pemegang saham dalam rapat tersebut.
"Benar, Saudara Babay Parid Wazdi telah menyampaikan pengunduran dirinya dan telah disetujui dalam RUPSLB hari ini," kata Bobby seusai rapat.
Hingga saat ini, belum ditunjuk pengganti definitif untuk posisi Direktur Utama. Pihak manajemen menyatakan akan segera melakukan proses seleksi terbuka untuk mengisi posisi tersebut.
Belum ada pernyataan resmi dari Babay terkait alasan pengunduran dirinya. Namun demikian, langkah ini menambah catatan perubahan dalam struktur kepemimpinan Bank Sumut dalam beberapa tahun terakhir.
Momentum Pembenahan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menekankan bahwa RUPSLB ini bukan hanya soal transisi kepemimpinan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk melakukan evaluasi dan penguatan menyeluruh terhadap kinerja dan arah strategis Bank Sumut.
> "Sebagai pemegang saham, kita bertanggung jawab untuk memastikan Bank Sumut tidak hanya sehat secara finansial, tetapi juga mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi Sumatera Utara," ujar Bobby.
Ia menambahkan bahwa tantangan ke depan akan menuntut peningkatan tata kelola perusahaan yang lebih akuntabel, transparan, dan adaptif terhadap perubahan, termasuk transformasi digital di sektor perbankan.
Bank Sumut merupakan bank daerah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama kabupaten/kota lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah, stabilitas dan kepemimpinan di tubuh manajemen menjadi krusial untuk menjaga kepercayaan publik.red
