PADANGSIDEMPUAN - Saat ini dunia sedang dilanda berbagai krisis yang berpotensi mengancam keberlangsung hidup masing-masing negara. Krisis itu diakibatkan berbagai kepentingan yang kerap memicu ketegangan hingga berujung konflik baik dengan senjata maupun tanpa senjata.Di tengah situasi seperti ini, peran pers menjadi sangat besar dalam rangka memastikan sebuah negara akan tetap mampu bertahan. Tidak hanya untuk menyampaikan informasi yang utuh kepada masyarakat, namun juga menawarkan resolusi atas berbagai konflik yang ada, sehingga negara tidak menjadi terpecah atau bahkan tidak hilang eksistensinya di muka bumi.Hal itu disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Dr Teguh Santosa saat berbicara pada pelantikan Pengurus Cabang JMSI Tabagsel di Gedung Nasional, Kota Padangsidimpuan, Minggu, 27 Juli 2025."Kita tentu masih mengingat bagaimana peristiwa Poso beberapa tahun silam yang berpotensi membuat Indonesia mengalami perpecahan. Peran pers sangat besar dalam menyajikan informasi yang faktual dan sekaligus menyajikan narasi yang solutif," katanya.
Saat ini kata Teguh, peran besar pers dalam mengawal Indonesia untuk terus bangkit dan semakin maju masih sangat dibutuhkan. Dan pers nasional harus mampu menjawabnya lewat produk-produk jurnalis yang berkualitas yang dihasilkan dari kerja-kerja wartawan yang profesional."Tantangan terbesar adalah menciptakan ekosistem pers yang sehat dan profesional. Wartawan tidak boleh melakukan penyelewengan profesi untuk kepentingan pribadi. Jika wartawan memberikan informasi yang benar maka itu akan manfaatnya akan sangat besar, begitu juga sebaliknya jika wartawan keliru memberikan informasi maka mudaratnya juga sangat besar," ujarnya.Karena itulah kata Teguh, maka setiap anggota JMSI wajib untuk bekerja keras mendorong ekosistem pers yang sehat di Indonesia. Berbagai kebijakan dari pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara yang semakin kuat harus didukung lewat produk-produk jurnalistik yang berkualitas."Kita tentu tidak akan rela jika Indonesia ini menjadi terpecah bahkan hilang dari muka bumi karena konflik antar sesama anak bangsa akibat terjadinya misinformasi dan disinformasi," ungkapnya.
Baca Juga:
Pelantikan pengurus JMSI Tabagsel periode 2025-2030 ini dihadiri jajaran pengurus dari JMSI Pusat, Pengurus Pengda JMSI Sumatera Utara dan sejumlah tamu undangan dari unsur forkopimda se-Tabagsel antara lain, Walikota Padangsidimpuan, diwakili Asisten I Rahudin, Ketua DPRD Padangsidimpuan, Siti Munawarah Nasution (Partai Golkar), Wakil Ketua DPRD Padangsidimpuan, Rusidy Nasution (Partai Gerindra), Kapolres Padangsidimpuan, AKBP Wira Prayatna, Dandim 0212/Tapsel atau yang mewakili, Kapolres Tapsel, Madina, Paluta, dan Palas yang masing-masing diwakili.Kemudian, hadir juga perwakilan dari Bupati Tapsel, Bupati Madina, Bupati Paluta, dan Bupati Palas, tokoh masyarakat H Syarul Pasaribu, Ketua PWI Tabagsel, Kodir Pohan, Tokoh pers senior, Manaon Lubis dan Tokoh pemuda, Fahdriansyah Siregar.[R]
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di
Google News