Dandim 0201/BS Kol Inf Bambang Herqutanto : Bahaya Laten Komunis Harus Dilawan

MEDAN|HALOMEDAN.CO
Dandim 0201/BS Kolonel Inf Bambang Herqutanto mengajak seluruh lapisan masyarakat melawan bahaya laten komunis, yang saat ini terus berupaya masuk dalam sendi sendi kehidupan.
“Bahaya laten komunis harus menjadi musuh kita bersama. Jangan seakan-akan hanya TNI AD saja yang harus menumpasnya. Bahaya laten komunis ini setiap saat bisa saja muncul dimana saja,” ujar Kol Inf Bambang H, saat ditemui di ruang kerjanya.
Pakem dasar komunis itu, sambungnya, adalah tidak mengakui adanya agama. Artinya sudah jelas, kalau komunis itu tidak sesuai dengan ideologi dan budaya bangsa kita.
Ideologi bangsa kita adalah Pancasila, yang didalamnya ada masyarakat dari berbagai macam suku dan agama. Selain itu, dalam UU sudah jelas diterangkan, bahwa negara menjamin setiap warga negaranya untuk memeluk agama dan kepercayaannya.
“Komunis itu tidak ada agamanya, masak mau kita biarkan. Lawan, karena ini adalah tanggungjawab kita bersama,” tegas Kol Inf Bambang H.
Karenanya, kepada masyarakat luas, Kol Inf Bambang menghimbau, untuk selalu mewaspadai munculnya bahaya laten komunis, yang setiap saat bisa saja datang. “Masyarakat harus bisa membentengi dirinya dari bahaya laten komunis ini,” tegasnya.
Menurut Kol Inf Bambang, banyak cara-cara bahaya laten komunis saat ini yang terus berupaya masuk dalam sendi sendi kehidupan kita. Ssalah satunya, adalah dengan membawa arus perbedaan, dan kesenjangan sosial ditengah tengah masyarakat.
“Komunis bisa saja masuk melalui kesenjangan antara si miskin dan si kaya. Semuanya diadu,” terangnya.
Baca Juga:
Karenanya, para pemuka agama itu harus kuat, jangan mau di adu. Musuh terbesar dari komunis itu adalah agama. Selain itu, komunis bisa saja numpang kepentinganya dimana-mana.
“Komunis itu ibarat benalu, numpang dimana-mana. Masuk dalam sendi sendi kehidupan masyarakat dari berbagai lini. Komunis mengeluarkan ide dan ideologinya, melalui pihak lain. Karena, kalau mereka lakukan dengan nyata, pasti akan terjadi penolakan,” terangnya.
Ingat, komunis adalah ideologi dan suatu pemahaman yang akan terus berupaya masuk dalam sendi sendi kehidupan. Bahaya laten komunis ini memang tak terlihat, tapi terasa.
Selain bahaya laten komunis, ujar Dandim 0201/BS ini, hal lain yang merupakan tanggungjawab kita bersama untuk melawannya adalah narkoba.
Menurut Kol Inf Bambang, saat ini kondisi kita sudah sangat kritis dalam menghadapi narkoba, khususnya di Kota Medan. Secara internal, TNI sudah melakukan langkah-langkah yang tegas. Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah mengaskan, kalau narkoba ini adalah bahaya nasional.
“Kita tegas membentengi keterlibatan prajurit dengan narkoba. Karenanya, bagi prajurit TNI yang terlibat langsung dipecat, tidak ada ampun. Kalau tinggal dirumah dinas, 1×24 jam akan diusir,” sebutnya.
Ini adalah kebijakan dari Panglima TNI yang turun kepada Panglima, hingga kepada Komandan Satuan terbawah.
Lawan dan perangi narkoba, kondisi kita sudah cukup kritis. Ini adalah tanggungjawab kita bersama.
Baca Juga:
“Lost Generation, atau satu generasi akan hilang akibat narkoba harus benar-benar dipahami,” tegasnya
Untuk memberantas narkoba di Kota Medan, kata Dandim, pihaknya terus bersinergi dengan pihak pihak terkait, dan juga pemerintah Kota Medan.
Adanya wacana Wali Kota Drs Dzulmi Eldin S MSi untuk membangun kampung bebas narkoba, merupakan salah saatu langkah untuk mengantisipasi peredaran barang haram tersebut di Kota Medan.
“Mari sama-sama kita lawan. Narkoba itu bagian dari Proxy War, itu pasti. Negara kita kaya, jangan karena narkoba kita terlena, kemudian kekayaan negara kita diambil oleh orang lain,” tandasnya mengakhiri. (Doddy)