Gubsu Diminta Pilih Sekda Yang Setia
Administrator
Rabu, 19 April 2017 17:03 WIB
MEDAN | halomedan.co
Isu hangat siapa yang akan duduk sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) menggantikan Hasban Ritonga yang akan memasuki masa pensiun, mulai hangat diperbincangkan.
Munculnya penilaian yang menyebutkan, Sarmadan Hasibuan Kepala Badan Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah yang dinilai mumpuni. Inspektorat Provsu OK Herndry yang dinilai layak. Ir HM Fitriyus SH MSP yang saat ini menjabat sebagai Kadis Kominfo Sumut yang dianggap berpeluang, serta DR Arsyad Lubis M, Kepala Dinas Pendidikan Sumut yang dinilai ideal, digadang-gadang menjadi Sekda Provsu nantinya. Kendati demikian, Gubsu HT Erry Nuradi diwanti-wanti agar memilih orang yang setia, dan mempunyai komitmen membangun Sumut.
“Kesetiaan yang dimaksud adalah kepada apa yang dicapai, bukan kepada orang per orang. Karena kalau visinya sama sudah pasti setia. Jadi, kesetiaan itu bukan personal tapi proses bersama untuk mewujudkan Sumut yang sejahtera,” ujar anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan ST, Rabu (19/4) via selularnya.
Soal munculnya 4 nama yang disebut-sebut bakal menggantikan Hasban Ritonga sebagai Sekda Provsu, Sutrisno mengaku kalau dirinya tidak bisa memberi penilaian. Kendati demikian, Sutrisno menilai kalau keempat nama diatas memenuhi persyaratan untuk diajukan sebagai calon Sekda Provsu. Kemudian, secara datar keempat nama diatas tentunya adalah ASN yang sudah beberapa kali memegang jabatan, dan mereka juga sudah beberapa kali mengucapkan sumpah dan janji. Pastinya, mereka adalah orang orang memiliki komitment terhadap pembangunan Provinsi Sumut.
Menurutnya, kalau bicara soal Sekda sudah seharusnya menggunakan kriteria yang lebih spesifik, dan harus diketahui seperti apa kemampuan yang dimiliki seorang calon itu untuk mengemban tugasnya sebagai Sekda. Politisi dari partai PDI Perjuangan yang saat ini duduk sebagai anggota Komisi C DPRD Sumut ini juga mengatakan, bahwa yang utama sosok seorang Sekda itu harus mampu menkonsolidasikan seluruh ASN. Artinya,harus seirama dengan langkah Gubenur dan seluruh jajarannya.
“Tidak sekedar diarahkan pada kontestasi 2018, tapi bagaimana menyesuaikan RPJMD dengan pencapaian pencapaian kita selama satu tahun. Kemudian, bagaimana menerjemahkan RPJMD itu, apalagi dalam satu tahun terakhir ini kan menjadi sangat penting, karena pada pertengahan 2017 sudah mulai konsentrasi kepada Pilkada 2018,” katanya.
Karenanya, dibutuhkan kecakapan seorang Sekda. Karena, bilamana nanti Gubenur cuti atau sudah habis masa jabatannya, Sekda akan memangku jabatan sebagai pelaksana. Karenanya, selain kecakapan di organisasi, seorang Sekda itu juga harus memiliki kecakapan pada lembaga lain, terutama DPRD Sumut. Hal ini dikarenakan, masih ada pembahasan APBD perubahan, dan juga APBD 2018.
“Kalau pengalaman selama ini dengan pak Hasban, ada beberapa hal yang disepakati di rapat badan angaran, tetapi kemudian tidak nyambung dengan apa yang diinginkan oleh Gubernur,” ungkapnya.
Baca Juga:
Politisi yang dikenal kritis ini juga menuturkan, bahwa sebenarnya yang harus dikejar itu, adalah orang yang berkomitmen kepada Provinsi Sumatera Utara, bukan hanya kepada Gubernur saja. Jadi, bukan hanya loyalitas pribadi, tetapi loyalitas kepada kelanjutan pembangunan. Artinya, tidak perlu Sekda itu dekat dengan Gubernur, yang penting Sekda dan Gubernur itu mempunyai kesamaan visi dan pemahaman, kemudian bagaimana keduanya melihat tantangan kedepan. Karena, Provinsi Sumatera Utara ini beberapa kali tersandung masalah.
Yang pasti, tegasnya, Gubernur memiliki kewenangan dan hak untuk memilih Sekda. Kita hanya meminta, agar Gubenur mengedepankan aspek aspek yang objektifitas, rasionalitas dan kualitas. (W01)
Editor
: Administrator
SHARE:
