
Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di berbagai wilayah Sumatera Utara, Bank Sumut menggelar kegiatan pembahasan dan kajian mengenai Pinjaman Daerah atau Pemberian Kredit kepada Pemerintah Daerah.
Acara ini berlangsung di Kantor Pusat Bank Sumut pada Rabu (23/10) dan dihadiri oleh jajaran manajemen, pemimpin divisi, serta pemimpin cabang Bank Sumut.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi, menyampaikan bahwa Pinjaman Daerah merupakan langkah strategis Bank Sumut untuk menyediakan solusi pembiayaan yang dapat mendorong percepatan pembangunan di sektor-sektorprioritas, sepertipertanian, kesehatan, pendidikan, perumahan, dan sektorlainnya yang sesuai dengan kebutuhan daerah(local content)dengan pendekatangreen banking.
"Bank Sumut siap mendukung pemerintah daerah dengan skema pembiayaan yang efektif dan terukur sehingga dapat membantu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Babay.
Acara ini juga diisidengan kegiatanFocus Group Discussion (FGD)yang menghadirkan dua nara sumber, yaitu Ekonom Nasional dari Segara Research Institute, Dr. Pieter Abdullah dan Prof. Dr. Ir. R. Sabrina, M.Si yang merupakan mantan Birokrat Senior dan saat ini juga sebagaia kademisi.
Prof. Sabrina dalam paparannya menjelaskan bahwa pinjaman daerah merup akan salah satu alternatif pembiayaan APBD yang dapat digunakan untuk menutup defisit anggaran, pengeluaranpembiayaan, dan kekuranganarus kas.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan yang dibiayai melalui pinjaman daerah harus sesuai dengan perencan aan pembangunan daerah.
"Pinjaman daerah dapat dimanfaatkan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Program ini perlu direncanakan dengan baik dan dikomunikasikan kepada pemerintah daerah. Bank Sumut memiliki peran penting dalam pembangunan daerah, yang akan meningkatkan branding dan memberikan nilai positif bagi Bank Sumut dalam mendorong percepatan pembangunan daerah," jelasnya.
Ia berharap Bank Sumut dapat berperan aktif dalam mengkomunikasikan inisiatif ini kepada pemerintah daerah agar tercipta pemahaman yang jelas.
"Saat inimerupakan momentum yang tepat, seiring dengan adanya pemerintahan baru," ungkap Prof.Sabrina.
Dr.Pieter dalam paparannya menjelaskan mengapa pemerintah perlu berutang. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan prinsip keadilan dalam pelaksanaan program pembangunan.
"Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank Sumut seharusnya dapat berperan sebagai 'konsultan' dalam pembangunan daerah, sesuai dengan visinya untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunandaerah di segalabidang," ungkap Pieter.
Melalui kegiatan ini, Bank Sumut berharap dapat menyediakan solusi keuangan yang tepat bagi pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan di seluruh Sumatera Utara serta mewujudkan visi bersama dalam memajukan perekonomian daerah secara berkelanjutan. (red))
Bank Sumut Siapkan Fasilitas Pinjaman Daerah
Medan I halo medan. com
Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di berbagai wilayah Sumatera Utara, Bank Sumut menggelar kegiatan pembahasan dan kajian mengenai Pinjaman Daerah atau Pemberian Kredit kepada Pemerintah Daerah.
Acara ini berlangsung di Kantor Pusat Bank Sumut pada Rabu (23/10) dan dihadiri oleh jajaran manajemen, pemimpin divisi, serta pemimpin cabang Bank Sumut.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi, menyampaikan bahwa Pinjaman Daerah merupakan langkah strategis Bank Sumut untuk menyediakan solusi pembiayaan yang dapat mendorong percepatan pembangunan di sektor-sektorprioritas, sepertipertanian, kesehatan, pendidikan, perumahan, dan sektorlainnya yang sesuai dengan kebutuhan daerah(local content)dengan pendekatangreen banking.
"Bank Sumut siap mendukung pemerintah daerah dengan skema pembiayaan yang efektif dan terukur sehingga dapat membantu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Babay.
Acara ini juga diisidengan kegiatanFocus Group Discussion (FGD)yang menghadirkan dua nara sumber, yaitu Ekonom Nasional dari Segara Research Institute, Dr. Pieter Abdullah dan Prof. Dr. Ir. R. Sabrina, M.Si yang merupakan mantan Birokrat Senior dan saat ini juga sebagaia kademisi.
Prof. Sabrina dalam paparannya menjelaskan bahwa pinjaman daerah merup akan salah satu alternatif pembiayaan APBD yang dapat digunakan untuk menutup defisit anggaran, pengeluaranpembiayaan, dan kekuranganarus kas.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan yang dibiayai melalui pinjaman daerah harus sesuai dengan perencan aan pembangunan daerah.
"Pinjaman daerah dapat dimanfaatkan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Program ini perlu direncanakan dengan baik dan dikomunikasikan kepada pemerintah daerah. Bank Sumut memiliki peran penting dalam pembangunan daerah, yang akan meningkatkan branding dan memberikan nilai positif bagi Bank Sumut dalam mendorong percepatan pembangunan daerah," jelasnya.
Ia berharap Bank Sumut dapat berperan aktif dalam mengkomunikasikan inisiatif ini kepada pemerintah daerah agar tercipta pemahaman yang jelas.
"Saat inimerupakan momentum yang tepat, seiring dengan adanya pemerintahan baru," ungkap Prof.Sabrina.
Dr.Pieter dalam paparannya menjelaskan mengapa pemerintah perlu berutang. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan prinsip keadilan dalam pelaksanaan program pembangunan.
"Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank Sumut seharusnya dapat berperan sebagai 'konsultan' dalam pembangunan daerah, sesuai dengan visinya untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunandaerah di segalabidang," ungkap Pieter.
Melalui kegiatan ini, Bank Sumut berharap dapat menyediakan solusi keuangan yang tepat bagi pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan di seluruh Sumatera Utara serta mewujudkan visi bersama dalam memajukan perekonomian daerah secara berkelanjutan. (red))